Sabtu, 11 Januari 2014

Ketidak Adilan Terhadap Kaum Lemah

Judul : Ketidak Adilan Terhadap Kaum Lemah
Nama : Nurul Huda

Dahulu Indonesia dikenal dengan nama Nusantara karena Indonesia terdiri banyak pulau, tanah yang subur dan keelokannya menarik para penjelajah dari negara-negara Eropa yang semula hanya berniat berdagang, tetapi seiring dengan berjalannya waktu karena melimpahnya kekayaan bumi  Indonesia dari hasil hutan sampai bahan tambang, timbul keinginan mereka untuk menguasai Indonesia atau yang dikenal dengan ‘Penjajahan’.
Kurang lebih tiga ratus lima puluh tahun kita dijajah oleh Belanda yang telah membuat banyak penderitaan yang dialami rakyat Indonesia yang pasalnya pada zaman itu ada kewajiban bagi rakyat Indonesia yaitu ‘Kerja Rodi’. Tidak sedikit rakyat yang menjadi korban kekejaman dari sistem penjajahan Belanda.
Setelah Belanda dikalahkan oleh Jepang, maka Jepanglah yang kemudian menguasai Indonesia. Jepang yang semula mengaku sebagai saudara dan pelindung bagi Indonesia, tetapi kenyataannya Jepang malah lebih kejam dari pada Belanda. Kurang lebih tiga puluh lima tahun kita telah dijajah oleh Jepang dengan system ‘Romusha’.
Namun, dengan keberanian dan tekad para pemuda bangsa yang tentu saja berkat kekuatan dan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa, maka Indonesia pada 17 Agustus 1945 telah memerdekakan diri, maka jadilah Indonesia menjadi bangsa yang berdaulat, kemudian timbulah berjais-berjais baru, orang-orang kaya baru, dan penguasa-penguasa baru yang awalnya memiliki misi untuk mensejahterakan rakyat serta mengubah nasib rakyat dan bangsa Indonesia secara besar-besaran, tetapi pada akhirnya mereka malah menindas orang-orang lemah yang kedudukannya di bawah mereka.
Penindasan terhadap kaum lemah masih bisa dirasakan pada saat ini di zaman Reformasi. Dahulu kala pada zaman penjajahan, penindasan terhadap bangsa dan rakyat Indonesia sangatlah jelas dan nyata. Akan tetapi pada era saat ini penindasan terhadap kaum lemah kadang disamarkan. Untung media kita seperti Televisi, Koran, bahkan Radio telah bebas dan berani memberitakannya secara terang-terangan, contohnya perebutan lahan pertanian, dengan alasan hanya menggarap, lalu pengusaha-pengusaha itu dengan seenaknya mengklaim bahwa lahan itu adalah miliknya, Rumah Sakit yang dengan tidak berperikemanusiaannya menolak  pasien-pasien dari kalangan rakyat miskin, karyawan pabrik yang masih banyak digaji di bawah UMP dan UMR, ada lagi yang lebih sadis yang terjadi di daerah Provinsi Banten, yaitu ada salah satu perusahaan yang menyekap para pekerjanya yang telah merantau dari daerah-daerah pelosok, mereka hanya diberi makan satu kali dalam sehari, mereka memulai kerja dari pagi sampai larut malam, tidak diberi pakaian yang layak, tidak ada pengobatan yang spesifik bagi pekerja yang sakit dan bahkan mereka tidak bisa keluar dari tempat tersebut karena para centeng yang terus- menerus mengawasi setiap gerak-gerik mereka. Miris mendengar saudara-saudara setanah air kita yang diperlakukan seolah tak mempunyai harga diri.
Itulah sekelumit tentang penindasan terhadap kaum lemah dari bangsa Indonesia. Dari zaman penjajahan sampai sekarang masalah itu belum juga terhapuskan dan terpecahkan!
Ambilah pelajaran dan pengalaman dari masa lalu bangsa kita yang kelam. Jika kita menjadi pihak yang kuat, bertindak adil dan ariflah terhadap yang lemah, agar ketentraman senantiasa memenuhi berbagai pelosok Indonesia tercinta ini.

Biodata Narasi :
Nama saya Nurul Huda yang biasa dipanggil Nurul. Saat ini saya sedang menimba ilmu di sekolah SMA Cengkareng 1 Jakarta Barat pada Jurusan IPA. Sejak SMP saya sudah tertarik pada bidang menulis terutama Cerpen. Saya menggemari Anime, Manga, dan Film.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar